Sabtu, 18 Juni 2011

aku sinar terang lampu jalan kala malam

aku rambu yang merah menyala di persimpangan

aku suasana sepi trotoar kala kau lewat

aku udara dingin yang menusuk baju wol hangatmu

karena kau yang sedang bersamaku

dengan mata berat dan desahan ingin pulang

mengendarai akalku dengan hidupmu

hidupmu, yang mengantarkanmu hingga pagar rumahmu.

kau yang mengucapkan selamat tinggal, aku menunggumu esok pagi

walau ku tahu, esok pagi tak ada untuk kau, dan aku.