Tak terasa,sudah bulan desember. bagas yang notabene masih pelajar sudah menikmati liburan semesternya yang monoton. bagaimana tidak, sudah seminggu ini dia membantu orang tuanya membesihkan rumahnya, yang sudah lama tidak dibersihkan. dan kebetulan bagas dapat bagian sialnya. dia diberi tugas membersihkan gudang. ya, gudang, tempat debu-debu dan kotoran ngemper. sementara kakak perempuan dan adik lakinya hanya mendapat bagian membersihkan taman. sangat tidak manusiawi.
jam 8 teng, tugas sudah dimulai. bagas yang sudah punya persiapan matang dengan mengecas ipod-nya, berharap hari ini tidak akan begitu membosankan. sembari memutar lagu-lagu yang enerjik, dia menyapu dan memberes kan gudang. terkadang sapu yang digunakanya di genjreng layaknya gitar, dan bertikah seperti gitaris favoritnya, Tom Delonge. apalagi ketika lagu Rock Show diputar, semakin menambah tenaga.
saat membersihkan lemari yang penuh debu,dia menemukan sebuah sendal jepit yang unik. sendal jepit batik berwarna coklat emas. sepintas terlihat kuno dan mewah. bagas memerhatikan sendal tersebut, ternyata ada tulisan 'JIKA INGIN KEMBALI,KEMBALILAH KE TEMPAT AWAL' , apa maksudnya? pikir bagas. namun karena sendal itu begitu unik dan modis (pikir bagas), dia membersihkan sendal itu dan memakainya dan dia pun masuk ke sebuah dunia paralel. dunia aneh dimana dia bagai terjatuh dari sebuah lorong berwarna biru yang amat panjang. bagas berteriak ketakutan, dan menyadari bahwa dia sudah terjatuh di samping jalan.
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Bagas melihat sekeliling. 'dimana gue?' pikir bagas. yang dia lihat hanya jalan kosong, dan rumah yang berjejer. langit sudah merah merona saat dia mendongak keatas. ' udah sore? cepet amat kayaknya'. dia berdiri dan berjalan menyusuri jalan tersebut. aneh, tidak ada motor dan mobil yang biasa dia lihat. yang dia lihat hanya motor honda cb jadul yang berseliweran dan mobil-mobil jadul lain. itu pun hanya sesaat. 'ada dimana gue? tahun 80-an? haha menggelitik' kata bagas. tapi setelah berjalan beberapa langkah, ia melihat pamflet besar bertuliskan SELAMAT TAHUN BARU 1986. menggelitik. 'TAHE!' dia teriak sekencang-kencangnya. 'nangis aja apa gue' kata bagas pasrah. terduduk les, tak berdaya bagai bandeng presto. 'karma gue ngatain bokap yg keranjingan nonton zona 80-an'. namun secercah cahaya temaram datang menghampirinya. cahaya dari lampu sepeda. dan orang yang mengendarai sepeda itu tak asing baginya. 'kok sendirian doang dik?' kata pemuda tampan dengan penampilan rapi dan punya kumis halus yang rapi juga. lelaki itu mengenakan kemeja dan celana bahan, menggendong ransel di punggungnya. 'kayak kenal' kata bagas..
'ASTAGA ELU BOKAP GUE!' dan seketika langsung jatuh pingsan.
bagas siuman. jam menunjukan pukul 9. dia melihat sekitar. kos-kosan yang sederhana namun begitu rapih. terdapat kamar mandi dan tempat tidur yang cukup lebar. lelaki pengendara sepeda masuk ke kamar dengan membawakan teh hangat. ' masih pusing dik?' kata nya. 'mmmmmmas namanya Anwar kan?' tanya bagas. 'iya! kok bisa tahu kamu?' bagas mau pingsan lagi,tapi ia urungkan. keren! dia bisa ke tahun 80-an, tahun dimana ayahnya masih bugar dan memabukan hati teman perempuan satu fakultas kedokteran, begitu kata ayahnya.
'kok bisa tahu?' kata anwar menanyai ulang, sembari mengagerkan bagas yang masih terdiam. 'emm saya tahu aja mas' bagas mengelak.
'ohh ya sudah. dik gakpapa saya tinggal sendiri?'
'lah mas mau kemana ?'
'ada urusan dik,urusan penting'
'kalo boleh tahu apa ya mas?'
'saya mau ngapel dik'
'biar saya tebak,ngeapel Rina?'
'lah! adik itu siapa sebenernya?kok bisa tahu semua tentang saya?'
tapi telat. bagas sudah pingsan lagi.
(20 menit kemudian)
bagas sudah siuman,dan mencoba menjadi anak yang cool, dia bilang ' boleh saya ikut mas? nanti mas bilang aja saya temen mas. saya janji gak bakal ngapa-ngapain'
'bener?ya sudah daripada ditinggal disini ya'
dengan mengendarai sepeda dan diterpa angin malam, Anwar dan Bagas menuju tempat Rina, ibunya. 'aneh gila. gue nemenin bokap gue ngapelin nyokap gue. absurd' pikirnya. akhirnya sampailah dirumah Rina, sebuah rumah yang tak kalah rapi dan bagus dari kos-kosan Anwar. anwar mengetuk pintu. dan Rani pun menyahut. mereka saling memberi salam,dan duduk di teras rumah. sementara bagas hanya bisa tersenyum kecil melihat kedua orang tuanya memadu kasih (asik). 20 menit berselang, ada seorang pria setengah baya keluar dari rumah mengenakan kemeja dan sarung. orang itu ramah dan humoris. bagas terperanjat itu kakeknya,bapak Sunarto.
'ayo masuk dik anwar' kata bapak Sunarto. di dalam mereka disuguhi teh hangat dan pisang goreng. anwar hanya bisa menelan ludah gugup, dan bagas terkencing-kencing gugup juga. ' dik anwar gimana kuliahnya?' tanya bapak Sunarto. ' Alhamdulillah, 2 semester gak usah bayar pak. dekan menilai saya cukup berprestasi' ata Anwar. ' ya kalau kamu kuliah di FISIP,apalagi. kuliah gak usah bayar mungkin hahaha' kata pak Sunarto terbahak-bahak. ya, dia dekan FISIP yang begitu dihormati di sekolah. 'itu yang kamu bawa siapa war? kelihatanya orang baru ya?' dengan cepat bagus menjawab ' iya,saya anak UGM pak' kata bagas berbohong.
' fakultas mana?'
'ekonomi pak'
'wah apa kabar pak Sarjiwo?'
'baik kok pak,dia ramah juga'
' sudah saya duga hahahha'
mantap juga akting gue,pikir bagas. dan muncul sebuah ide cemerlang, sangat cemerlang. dia mengeluarkan zippo dari saku celananya, pemantik itu tak sengaja terbawa olehnya ketika berkunjung kerumah kakeknya itu. pemantik yang begitu klasik, buatan Swiss tahun 1978. 'ini pak, saya disuruh belikan oleh-oleh untuk bapak,disuruh anwar. ini buatan swiss tahun 1978 pak, masih agak baru hehe' kata bagas. 'oh! anwar kamu kok tahu saya suka mengoleksi zippo ? terima kasih ya!' pak Sunarto begitu senang sekali. sementara Anwar hanya menatap bagas penuh terima kasih. 'sama-sama pak! ya saya sudah mulai cari tahu saja tentang bapak' dan pembicaraan mengalir selama hampir 2 jam. dan tiba saatnya Anwar dan Bagas pulang. sembari memeberi salam perpisahan, Rina meggoda Anwar ' hebat juga kamu ngerebut hati bapakku' sambil mencubit lengan Anwar. Anwar hanya tersenyum penuh arti. di perjalanan, Anwar mengucapkan banyak terima kasih dan bertanya bagas sebenarnya dari mana, jadi dia bisa mengantarkan dia pulang. namun bagas hanya bisa membisu. dia sendiri tak tahu bagai mana cara pulang. sesampainya dirumah dia terus berpikir bagaimana cara pulang. apa kata JIKA INGIN KEMBALI,KEMBALILAH KE TEMPAT AWAL merupakan petunjuk? ya! itu merupakan petunjuk. 'jika ingin kembali,kembalilah ketempat gue jatuh!' teriak bagas. dia ingat dia jatuh disamping pohon belimbing dan di depan rumah berwarna kuning. ia begitu ingat sekali.
keesokan paginya dia meminta Anwar untuk mengantarkan ke tempat yang ia sebutkan. Anwar hanya bisa terheran-heran. 'itu pohon belimbing di taman kosan ini dik. emang mau ngapain?' 'itu cara saya bisa pulang mas' kata Bagas. bagas keluar kos dan pergi ke halaman kos. dia rasa inilah tempat dia bisa pulang. 'mas saya pengen ngasih tahu saya siapa. tapi mas jangan heran ya'
'emang kamu siapa dik?'
'saya anak mas di masa depan. nama saya bagas. ingetin ya mas!!'
'ah yang bener?'
'bener. saya pengen kembali ke masa saya ya mas. terus tempel tuh Rani,dia itu ibu saya di maasa depan. hehe'
dengan tingkah slenge dia berjalan ke pohon belimbing,sembari menengok Anwar yang keheranan. dan tiba tiba, dia sudah di gudang rumahnya lagi. dan melanjutkan menyapu....